Wukuf, Jangan Banyak Jalan dan Foto
MAKKAH - Jamaah haji dari seluruh dunia sedang bersiap melakukan rangkaian ibadah haji di Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armina). Prosesi itu akan dimulai dengan wukuf di Padang Arafah pada Rabu (23/9) pekan ini.
Wukuf menjadi prosesi utama dalam rangkaian ibadah haji. Tidak haji tanpa wukuf. Karena itu, wukuf tidak boleh hanya sekadar ritual. Jamaah haji sebaiknya juga memaknai wukuf di Padang Arafah dengan cara berdiam, bermunajat, dan berzikir kepada Allah SWT.
"Jangan banyak silaturahim. Sering (jamaah) malah naik ke Jabal Rahmah atau foto-foto," kata Kepala Bidang Bimbingan Ibadah dan Pengawasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Ali Rokhmad, Sabtu (19/9).
Ali mengatakan, jamaah harus memanfaatkan wukuf untuk memahami eksistensi diri dan menyadari segala perbuatan yang telah dilakukan. "Melakukan muhasabah, berdoa untuk keselamatan diri dan keluarga," ujar dia.
Karena itu, Ali menuturkan, jamaah juga harus menyiapkan diri untuk beribadah ketika bergerak ke Padang Arafah pada 8 Dzulhijah atau 23 September 2015. Jamaah dapat membawa peralatan ibadah seperti Alquran, sajadah, dan buku manasik yang memuat rangkaian doa.
Jika prosesi wukuf selesai maka jamaah harus bergerak ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu. Jumrah aqaba menjadi prosesi penting lainnya dalam ibadah haji, yaitu melepaskan hawa nafsu.
Ali pun mengimbau jamaah mempersiapkan diri untuk melontar jumrah di Mina. "Siapkan melontar, beristirahat karena di Mina akan terjadi kepadatan. Manfaatkan waktu yang ada untuk beristirahat, banyak berzikir, dan beribadah," ujar dia.
Dua Pilihan
Jamaah memiliki dua pilihan untuk mengakhiri prosesi di Mina. Nafar awal berarti jamaah melontar jumrah hingga 12 Dzulhijah. Nafar tsani berarti jamaah melakukan amalan di Mina hingga 13 Dzulhijah.
Tahun lalu, jamaah Indonesia lebih banyak yang memilih nafar awal. Ali berharap tidak banyak jamaah yang meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijah atau nafar awal. Ini untuk menghindari kepadatan karena banyak jamaah yang memilih nafar awal.
Ali menyatakan, jamaah yang mengambil nafar tsani tidak perlu khawatir dengan layanan katering. Sebab, PPIH Arab Saudi sudah menyiapkan katering hingga 13 Dzulhijah.
Sementara itu, PPIH Arab Saudi sedang melakukan pendataan jamaah yang melakukan tarwiyah dengan cara jemput bola, yaitu mendatangi setiap sektor. Dia menambahkan, jamaah yang melakukan tarwiyah harus berdiam di Mina sebelum ke Arafah pada 9 Dzulhijah pagi.
"Jamaah yang melakukan tarwiyah harus melaksanakan shalat lima waktu di Mina mulai dari Zuhur (8 Dzulhijah) hingga Subuh (9 Dzulhijah) sebelum perjalanan ke Arafah. Kami akan melakukan monitoring," ujar Ali.
Tidak keluar rumah
Penghubung Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia dr Ramon Andrias mengatakan, jamaah harus menjaga kesehatan dan fisik untuk persiapan ibadah di Armina. Tidak hanya beristirahat, jamaah juga harus memperhatikan asupan atau makanan yang dikonsumsi.
Ramon menyatakan jamaah sebaiknya menghindari makanan yang dapat menimbulkan masalah pencernaan seperti pedas. Ramon juga mengingatkan agar jamaah makan secukupnya. "Berhenti makan ketika laparnya sudah hilang karena terlalu kenyang akan menyebabkan susah buang besar air," ujar dia, Ahad (20/9).
Ramon juga meminta jamaah mewaspadai flu, batuk, dan pilek. Kondisi Makkah yang dipenuhi jamaah dari seluruh dunia rentan memunculkan penyakit-penyakit tersebut. "Juga jangan makan anggur karena itu membuat batuk," kata dia.
Jamaah asal kelompok terbang (Kloter) Palembang (PLM) 09, Luluk Latifah (39 tahun), mengatakan, dia juga menghindari makan semangka yang memiliki banyak air. "Kalau buah, pilihannya apel dan pisang," kata dia.
Jamaah yang tinggal di Pemondokan 625, Sektor 6, Syisyah, itu menyatakan tidak mengalami kesulitan mendapat makanan. Sebab, di sekitar pemondokan terdapat mukimin yang menjual makanan, seperti mi ayam.
Namun, Luluk menyatakan, dia lebih sering memasak menggunakan rice cooker. Setiap hari, dia menanak setengah kilogram beras untuk tujuh orang. Dia juga memasak sayuran seperti wortel, kangkung, dan kubis.
Dia mengaku tidak kesulitan mendapat sayuran tersebut karena banyak lapak di belakang hotel yang menjual berbagai sayuran tersebut. "Masaknya juga tidak susah. Direbus semua pakai rice cooker itu," kata Luluk.
Luluk mengatakan, dia belum pernah membeli masakan lokal karena tidak terlalu akrab dengan rasanya. Hal terpenting, makanan yang diolah sehat sehingga fisiknya terjaga menjelang Armina. Cara lain Untuk menjaga kesehatan, dia banyak minum air putih dan vitamin yang dibawa dari Tanah Air.
Jamaah akan bergerak di Padang Arafah pada Selasa (22/9). Mereka akan menginap satu malam di Padang Arafah, lalu melakukan prosesi wukuf pada Rabu siang.
Prosesi puncak ibadah haji akan dilakukan dengan prosesi wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijah atau 23 September 2015. Khutbah wukuf untuk jamaah haji asal Indonesia akan dilakukan oleh Naib Amirul Haj yang juga Rais Syuriah PBNU Masdar Farid Mas'udi. Pada Rabu malam, jamaah akan bergerak ke Mina melalui Muzdalifah. N ed: irwan kelana
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/koran/jurnal-haji-koran/15/09/21/nv0rom16-wukuf-jangan-banyak-jalan-dan-foto
Tidak ada komentar