Kloter dari Jakarta Utara Awali Kepulangan Jemaah Haji Indonesia
Jemaah haji dari Jakarta Utara (JKS 01) menjadi kelompok terbang
(kloter) pertama yang akan kembali ke Tanah Air pada Senin, pukul 8.40
Waktu Arab Saudi.
"Kami sudah siap sejak pukul 20.00 WAS, karena pukul 22.00 WAS katanya akan diberangkatkan ke Bandara," ujar Ishaka Husen (48), jemaah dari Koja, Jakarta Utara (Jakut) ketika ditemui di lobi pemondokan 626, wilayah Syisyah, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (27/9/2015).
Ishaka Husen mengaku senang akhirnya bisa kembali ke Tanah Air untuk bertemu istri dan ketiga anak perempuannya, setelah lebih dari satu bulan berada di Tanah Suci. "Alhamdulillah selama di sini (Mekkah) saya sempat umrah sebanyak enam kali untuk orang tua dan saudara-saudara saya, " ujar lelaki asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Keceriaan yang sama juga dikemukakan Haryati, haji dari Tanjung Priok (Jakut). Haryati (52) yang berangkat bersama suaminya merasa bersyukur bisa menunaikan ibadah haji dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, meskipun cuaca ekstrim menghadang selama berada di Tanah Suci baik Madinah maupun Mekkah.
"Bahkan tadi pagi ketika Thawaf Wada (perpisahan) kami lebih memilih jalan kaki dari pemondokan ke Masjidil Haram, agar bisa merasakan nikmatnya jalan menuju masjid tersebut, buat cerita saat kembali ke Tanah Air," kata ibu dua orang anak tersebut.
Apalagi selama di Jakarta, ia mengaku jarang sekali jalan kaki. "Hitung-hitung sekalian menurunkan kolesterol," ucapnya.
Hal senada dikemukakan temannya Oom Ruhayah (53) dan suaminya Samsul Arifin (60). Mereka mengatakan begitu menikmati ibadah di Madinah dan Mekkah, sehingga tidak terpikir membeli oleh-oleh khas Arab.
"Kalau oleh-oleh saya beli di Tanah Abang saja. Di sini fokus ibadah," ujar Samsul Arifin.
Keduanya mengaku senang akhirnya bisa kembali ke Tanah Air untuk bertemu kedua anak mereka, yang selalu khawatir bila mendengar ada musibah terjadi di Tanah Suci, seperti musibah crane roboh di Masjidil Haram (11/9) dan peristiwa Mina (24/9).
Jemaah berangkat dari pemondokan ke Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, sekitar pukul 23.00 WAS dengan menggunakan bus dari perusahaan Abu Sarhad.
Diperkirakan dalam dua jam mereka akan tiba di Bandara, kemudian melakukan cek keimigrasian yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar empat jam, sebelum take off ke Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7461.
"Kami diperkirakan sampai di Jakarta pada Senin pukul 14.00 WIB dan langsung ke Asrama Haji Pondok Gede. Keluarga menjemput di sana," kata Samsul
Kepala Seksi Pemulangan Jemaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekkah, Ismail Aini, mengatakan waktu yang diperlukan mulai dari mobilisasi jemaah untuk berkumpul sampai proses keimigrasian sekitar 10 jam. Oleh karena itu, sebelum lepas landas atau take off, jemaah diminta siap-siap 10 jam lebih awal sebelum terbang ke Tanah Air.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2015/09/28/06450701/Kloter.dari.Jakarta.Utara.Awali.Kepulangan.Jemaah.Haji.Indonesia
"Kami sudah siap sejak pukul 20.00 WAS, karena pukul 22.00 WAS katanya akan diberangkatkan ke Bandara," ujar Ishaka Husen (48), jemaah dari Koja, Jakarta Utara (Jakut) ketika ditemui di lobi pemondokan 626, wilayah Syisyah, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (27/9/2015).
Ishaka Husen mengaku senang akhirnya bisa kembali ke Tanah Air untuk bertemu istri dan ketiga anak perempuannya, setelah lebih dari satu bulan berada di Tanah Suci. "Alhamdulillah selama di sini (Mekkah) saya sempat umrah sebanyak enam kali untuk orang tua dan saudara-saudara saya, " ujar lelaki asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Keceriaan yang sama juga dikemukakan Haryati, haji dari Tanjung Priok (Jakut). Haryati (52) yang berangkat bersama suaminya merasa bersyukur bisa menunaikan ibadah haji dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, meskipun cuaca ekstrim menghadang selama berada di Tanah Suci baik Madinah maupun Mekkah.
"Bahkan tadi pagi ketika Thawaf Wada (perpisahan) kami lebih memilih jalan kaki dari pemondokan ke Masjidil Haram, agar bisa merasakan nikmatnya jalan menuju masjid tersebut, buat cerita saat kembali ke Tanah Air," kata ibu dua orang anak tersebut.
Apalagi selama di Jakarta, ia mengaku jarang sekali jalan kaki. "Hitung-hitung sekalian menurunkan kolesterol," ucapnya.
Hal senada dikemukakan temannya Oom Ruhayah (53) dan suaminya Samsul Arifin (60). Mereka mengatakan begitu menikmati ibadah di Madinah dan Mekkah, sehingga tidak terpikir membeli oleh-oleh khas Arab.
"Kalau oleh-oleh saya beli di Tanah Abang saja. Di sini fokus ibadah," ujar Samsul Arifin.
Keduanya mengaku senang akhirnya bisa kembali ke Tanah Air untuk bertemu kedua anak mereka, yang selalu khawatir bila mendengar ada musibah terjadi di Tanah Suci, seperti musibah crane roboh di Masjidil Haram (11/9) dan peristiwa Mina (24/9).
Jemaah berangkat dari pemondokan ke Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, sekitar pukul 23.00 WAS dengan menggunakan bus dari perusahaan Abu Sarhad.
Diperkirakan dalam dua jam mereka akan tiba di Bandara, kemudian melakukan cek keimigrasian yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar empat jam, sebelum take off ke Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7461.
"Kami diperkirakan sampai di Jakarta pada Senin pukul 14.00 WIB dan langsung ke Asrama Haji Pondok Gede. Keluarga menjemput di sana," kata Samsul
Kepala Seksi Pemulangan Jemaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekkah, Ismail Aini, mengatakan waktu yang diperlukan mulai dari mobilisasi jemaah untuk berkumpul sampai proses keimigrasian sekitar 10 jam. Oleh karena itu, sebelum lepas landas atau take off, jemaah diminta siap-siap 10 jam lebih awal sebelum terbang ke Tanah Air.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2015/09/28/06450701/Kloter.dari.Jakarta.Utara.Awali.Kepulangan.Jemaah.Haji.Indonesia
Tidak ada komentar