Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Tata Cara Pelaksanaan Umrah

    Melaksanaan ibadah umrah sama dengan pelaksanaan ibadah haji, kecuali dalam ibadah umrah tidak ada wukuf di Arafah, Mabit di Muzdhalifah dan Mina serta melontar jamarat.

    Adapun tata cara umrah sebagai berikut:
    a. Ihram dari Miqot
    b. Thawaf di Ka'bah (cara dan Syaratnya)
    c. Sai (cara dan Syaratnya)
    d. Tahalul


    CONTOH TATA CARA PELAKSANAAN UMRAH
    A. IHRAM DARI MIQOT

    MADINAH MAKKAH

    Tas Besar dikumpulkan di Depan Kamar, kecuali pakaian Ihram dan peralatan mandi

    11.30 -12.30: Mandi Ihram di Hotel (membersihkan badan dengan segala kotoran dan najis), memakai wangi-wangian, Sholat Dzuhur di Jama' Taqdim dengan Ashar di Nabawi, makan siang

    13.00-19.00: Check Out, kumpul di Lobby Hotel dan sudah memakai pakaian Ihram dan
    Menuju Miqot Bir Ali untuk Umrah I (Pertama), sampai di Miqot Makani (Bir Ali), berwudhu dan
    sholat sunnah ihram dua rakaat, kemudian melafadzkan niat (ihram) umrah "LABRAIK ALLAHUMA UMRATAN" (Aku sambut panggilan-Mu Ya Allah untuk berumrah" atau NAWAITUL UMRATA WA AHRAMTU BIHA ULLAHIT A'ALA (Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta'ala) dengan diiringi TALBIYAH, perjalanan dari Miqot ke Makkah kira-kira 5 jam, para jamaah dianjurkan memperbanyak TALBIYAH baik sendirisendiri atau berjamaah.

    19.30-21.30: Jamaah sampai di kota Makkah (Membaca Doa masuk kota Makkah) lihat. Buku Doa-doa,Sholat Maghrib dan Isya (Jama' Takhir), Check In Hotel, boleh mandi tetapi jangan memakai wangi-wangian/ sabun (sebaiknya mandi setelah pelaksanaan umrah)

    22.00-02.00: Umrah Pertama (Thawaf, Sa'i dan Tahallul)

    B. THAWAF:

    1. Syarat sahnya thawaf:
    a. Menutup aurat;
    b. Suci dari hadast besar dan kecil berwudhu);
    c. Dimulai dari arah Hajar Aswad ;
    d. Menjadikan Baitullah (Ka'bah) disebelah kiri ;
    e. Dilaksanakan tujuh kali putaran ;
    f. Berada di dalam Masjidil Haram ;
    g. Tidak ada tujuan lain selain thawaf ;
    h. Niat Thawaf ;

    2. Hal-hal yang bisa membatalkan tawaf:
    a. Berputar kearah yang lain yaitu kearah kanan ;
    b. Menyentuh Ka'bah atau pinggiran Ka'bah;
    c. Masuk dalam Hijr Ismail sedang dia adalah putaran wajib tawaf ;
    d. Berkata-kata kotor ;
    e. Berbuat fasik seperti menggoda wanita dan merayunya ;
    f. Bertengkar;

    3. Bagi yang melaksanakan thawaf boleh menangguhkan thawafhya apabila:
    a. Masuk waktu sholat wajib
    b. Batal Wudhu

    4. Tata cara thawaf:
    a. Ketika melihat Ka'bah ucapkanlah doa ebagai berikut: "Allahumma zid haadzal
    baita tasyriifan wa ta'zhiiman wa takriman wa mahaabatan wa zid man syarrajahu wa
    karramabu mim man hajjahu awi'tamarahu tasyriifan wa ta'zhiiman wa takriiman wabirra"
    Menuju arah Hajar Aswad kemudian mengangkat tangan sebelah kanan sambil
    membaca takbir "Bismillahi Allabu Akbar" (Istilam), lalu mengecup tangan tersebut, dan kalau dekat dengan Hajar Aswad atau menyentuhnya dan menciumnya.

    c. Kemudian menghadap kanan sehingga Ka'bah berada disebelah kiri dilanjutkan dengan mengelilingi Ka'bah 7 putaran, tiga putaran pertama bagi laki-laki dilakukan dengan lari-lari kecil (jika memungkinkan) dan empat putaran berikut dengan jalan bebas.

    d. Setiap sampai di Rukun Yamani, kemudian ber-Istilam atau isyarat dengan tangan sambil membaca Bismillahi Allahu Akbar tanpa kecup

    e. Disetiap perjalanan antara rukun Yamani dengan Hajar Aswad membaca doa:

    Rabbanaa aatina fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah wa qinaa 'azdzaban naar

    f. Selesai 7 putaran, sholat sunnah dua rakaat di belakang atau dekat Maqom Ibrahim Setelah itu berdoa yang khusu',perbanyak minta ampunan, hidayah dan rahmat-Nya. Bila lupa bilangan thawaf ambil yang sedikit dan bila batal wudhu, maka berwudhu kembali dan mengulangi putaran yang batal sampai selesai tanpa harus mengulang dari awal.


    C. SA'I DAN TATA CARANYA

    1 .Syarat sahnya Sa'i:
    a. Didahului dengan Thawaf
    b. Menyempurnakan tujuh kali perjalanan diantara bukit shofa dan marwah
    c. Dilaksanakan di tempat Sa'i
    d. Tertib

    2. Tata cara Sa'i:
    a. Setelah Thawaf, minum z am-zam, kemudian pergi kebukit shofa menuju marwa untuk mengerjakan sa'i sebanyak tujuh kali perjalanan, dengan membaca: Bismillahirrahmanirrahim Abda-u bima bada-Ailahu bihi wa rosuluh. Innash Shofa wal marwata min sya'aa-irillah. Faman hajjal baita awi'tamaro fala junaaha 'alaihi ayyaththowwafa  bihima. Wa man tathowwa'a
    b. Setelah itu di bukit shofa menghadap kearah Ka'bah sambil membaca takbir dan tahlil: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbarwalillaahilhamdu
    c. Berjalan menuju bukit Marwa, ketika sampai di Lampu Hijau, bagi pria mulai berlari-lari kecil sampai di lampu hijau berikutnya, selanjutnya berjalan biasa sampai kebukit Marwa. Diantara dua pilar hijau memaca do'a : Robbighfir war ham wa'fu wa takarrom,wa tajaawaz 'ammaa ta'lam, innaka ta'lamu maa laa na'lam. innaka antallahul a'azzul akrom
    d. Dibukit Marwa menghadap kearah Ka'bah, kemudian membaca takbir dan tahlil seperti dilakukan dibukit shofa.
    e. Dalam melaksanakan sa'i tidak diharuskan suci dari hadast. Perjalanan dari Shofa dan Marwa dihitung satu kali putaran dan sebaliknya, sehingga 7 putaran itu terakhir di bukit Marwa. Dalam per jalan

    D. TAHALUL
    1. Setelah sa'i ,7 kali, kemudian tahalul, yaitu memotong beberapa helai atau lembar rambut atau mencukur habis rambut (khusus bagi pria)
    2. Nabi Muhammad SAW mendoakan 3 kali bagi pria yang mencukur habis rambutnya pada saat tahalull dan 1 kali untuk yang hanya memendekan. memotong beberapa helai
    rambutnya.
    3. Dengan tahalull maka selesailah pelaksanaan ibadah umrah, dan kembali ke kamar hotel dan bebas dari larangan ihram
    4. Umrah kedua dilaksanakan seperti umrah pertama, hanya perpedaan miqot, yaitu di Tan'im atau Ji'ronah.

    E. IBADAH SELAMA DALAM PERJALANAN IBADAH UMRAH
    1. Sholat Fardhu berjamaah dan sholat-sholat sunnah di Masjidil Haram dan Nabawi
    2. Memperbanyak Thawaf sunnah
    3. Membaca al-Qur'an
    4. Memperdalam Ilmu agama dengan mendengar tausiyah dari ulama atau pembimbing perjalanan
    5. Memperbanyak wirid, Istighfar dan doa-doa yang ma'surat
    6. Bila dapat ni'mat perbanyak sujud syukur
    7. Ikut sujud tilawah bila mendengar ayat-ayat sajadah
    8. Sholat jenazah/ghoib
    9. Memperbanyak Infak dan Shodaqoh agar memperoleh kemudahan
    10. Banyak menolong sesama jamaah
    11. Memaafkan bila ada yang bersalah
    12. Menepati janji dan amanah
    13. Menahan emosi dan rasa marah
    14. Sabar ,Rendah hati dan menjauhi sifat sombong serta takabbur
    15. Membersihkan diri dari sikap tercela, seperti hasut, Ghibah, Bakhil, Menghina orang lain, Berburuk sangka dan lain-lain.

    F. Tempat-tempat ziarah

    1. Makkah dan Sekitarnya:
    a. Jabal Nur / Gua Hiro, tempat nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yaitu surah al-Alaq 1-5, letaknya di sebelah utara kota Makkah
    b. Jabal Tsur/Gua Tsur, tempat Rasulullah SAW bersama Abu Bakar Shiddiq bersembunyi ketika melakukan hijrah ke Madinah. Lokasinya 7 Km dari Masjidil Haram
    c. Masjid Jin, tempat para jin bersepakat untuk beriman kepada Nabi Muhammad SAW
    d. Masjid Kucing, dekat pasar seng
    e. Ma'la, yaitu kuburan Istri Nabi (Siti Khodijah)
    f. Jabal Rahmah, bukit vang ada di padang Arafah, tempat Nabi Adam bertemu dengan Siti Hawa
    g. Ji'ronah dan Tan'im, tempat miqot bagi yang bermukim di Makkah
    h. Maulid Nabi, tempat dilahirkannya baginda Nabi Muhammad SAW

    2. Madinah dan Sekitarnya:
    a. Kuburan Rasulullah SAW, berada di sudut Masjid Nabawi
    b. Raudhoh, tempat di dalam Masjid Nabawi yang terletak antara rumah Nabi SAW sampai mimbar Nabi SAW
    c. Baqi', kuburan para sahabat dan keluarga Nabi yang wafat di Madinah
    d. Masjid Quba', masjid pertama yang dibangun oleh Rosulullah SAW Masjid Qiblatain (Masjid Dua Kiblat), masjid Bani Salamah tempat turunnya surat al-Baqoroh ayat 144 tentang perintah melakukan sholat menghadap kiblat ke Masjidil Haram, yang sebelumnya menghadap ke Masjidil Aqsho
    f. Jabal Uhud, gunung terbesar di Madinah, tempat perang Uhud yang menyebabkan gugurnya Sayyidina Hamzah dan para Syuhada'lainnya
    g. Khandaq, tempat perang dizaman Rosulullah SAW yang terkenal dengan pertahanan parit atas prakarsa Salman al-Farisi
    h. Badar, tempat terjadinya perang Badar, salah satu perang terbesar di Zaman Rasulullah SAW

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728