Jamaah Sudah Bersiap Wukuf
MAKKAH — Jamaah haji Indonesia sudah bersiap melakukan wukuf yang akan berlangsung pada Rabu (23/9). Jamaah pun sudah diberitahukan bahwa pemberangkatan ke Padang Arafah dimulai pada Selasa (22/9) dalam tiga gelombang pengangkutan.
Sejumlah jamaah haji yang ditemui Republika sepanjang Ahad (20/9) hingga Senin (21/9) menyatakan, mereka sudah melakukan latihan fisik ringan, mengonsumsi vitamin, menyiapkan bekal makanan, menyiapkan pakaian pengganti, dan menyusun daftar doa-doa yang akan dipanjatkan selama proses wukuf di Arafah.
Mukhlas Zaeni (54 tahun) dan Zaini (54), jamaah asal Demak, Jawa Tengah, yang tergabung dalam kelompok terbang SOC 59 menyatakan, sudah beberapa hari mereka melatih berjalan kaki agar saat wukuf otot-otot kaki tidak kaget. Diberhentikannya layanan bus shalawat sejak Sabtu (19/9) secara tak langsung juga membuat Mukhlas dan Zaini mempunyai kesempatan berjalan kaki saat ingin beribadah ke Masjidil Haram.
"Kalau kemaren-kemaren kan naik bus shalawat, sekarang jalan kaki. Ya, malah sekalian buat persiapan wukuf," ujar Mukhlas. "Jadi, latihan jalannya lebih banyak," kata Zaini menimpali.
Mukhlas melanjutkan, rombongan jamaah asal Demak yang menginap di pemondokan nomor 613 di daerah Syisyah sudah diberitahukan agar mempersiapkan diri berangkat ke Arafah sejak Selasa pagi. Jamaah diminta mandi dan membersihkan diri pada pukul 09.00 waktu Arab Saudi, kemudian langsung mengenakan baju ihram. Jamaah perempuan juga diimbau agar mempersiapkan pakaian yang nyaman agar selama prosesi wukuf tidak terlalu dirisihkan dengan pakaian yang mereka kenakan.
Setelah berihram, jamaah kemudian diminta menunggu di pemondokan sampai waktu shalat Zhuhur tiba. Sebelum diberangkatkan, jamaah akan melakukan shalat Zhuhur dan Ashar dengan cara jamak takdim. "Setelah itu, baru berangkat menggunakan bus ke Arafah," kata Mukhlas.
Zaini menambahkan, dia sudah mempersiapkan air zamzam yang diambil dari Masjidil Haram untuk dibawa ke Padang Arafah. Walaupun jamaah akan mendapatkan jatah air minum pada Selasa malam, Zaini meyakini bekal air zamzam tersebut akan membantu menjaga staminanya saat berwukuf.
Sukesih (48), jamaah asal Kediri, Jawa Timur, sudah rutin mengonsumsi vitamin selama dua hari sekali sejak keberangkatan dari Tanah Air. Vitamin yang didapatkannya dari dokter tersebut diharapkan dapat menjaga kondisi tubuh agar tetap prima sampai berakhirnya seluruh rangkaian ibadah haji. Dengan adanya vitamin tersebut, jamaah kloter SUB 62 ini tidak mengurangi kegiatan beribadah di Masjidil Haram kendati sudah mendekati hari Arafah.
"Kan sudah jauh-jauh dari rumah ke sini, masa harus mengurangi shalat di depan Ka'bah. Kan sayang," ujarnya.
Dia melanjutkan, ketua regu dan ketua rombongan memang sudah menyarankan agar jamaah mengurangi ibadah ke Masjidil Haram menjelang wukuf. Cukup jauhnya jarak antara pemondokan dan Masjidil Haram serta berhentinya layanan bus shalawat membuat banyak jamaah memilih berjalan kaki ke masjid. Ditambah dengan faktor cuaca panas yang ekstrem, stamina tubuh jamaah dikhawatirkan menurun sebelum wukuf dimulai. "Tapi, ya bismillah saja, Mas. Insya Allah kuat. Kan kita juga banyakan (bersama-sama—Red), mudah-mudah ndak ada apa-apa," kata Sukesih.
Berbeda lagi dengan Hasanah (36) dan Hindun (44), jamaah kloter SUB 4 ini sudah mempersiapkan pakaian cadangan dan makanan tambahan untuk digunakan di Arafah. "Takutnya pakaian yang dipakai kena najis atau jatuh, jadi ya bawa pakaian cadangan," kata Hasanah.
"Makanannya bawa sendiri, takut nggak cocok makanannya di sana," ungkap Hindun.
Menurut Hasanah, jamaah Surabaya yang tinggal di pemondokan nomor 704 umumnya banyak berlatih fisik ringan dengan berjalan kaki ke Masjidil Haram. Selain sekaligus untuk beribadah di masjid terbesar di dunia tersebut, penggunaan angkutan umum pada hari-hari menjelang wukuf juga dinilai percuma. Alasannya, angkutan umum tidak bisa mendekat ke Masjidil Haram karena petugas keamanan sudah melakukan blokade jalan di radius cukup jauh dari masjid.
"Kalau naik angkutan juga diturunkannya masih jauh, jadi ya sekalian saja latihan jalan kaki," ujar Hasanah.
Hindun menyatakan, dia sudah mempersiapkan daftar khusus untuk berdoa selama di Padang Arafah. Selain doa-doa meminta ampunan dosa serta kebahagiaan dunia dan akhirat, Hindun yang berhaji bersama suaminya juga akan memanjatkan permohonan yang spesifik. "Tapi, ya nggak perlu disebut lah. Namanya kan doa, biar saya sama Allah yang tahu," katanya. N ed: irwan kelana
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/koran/jurnal-haji-koran/15/09/22/nv2b8c1-jamaah-sudah-bersiap-wukuf
Tidak ada komentar