Memahami Mabrur
Jamaah Sahara Kafila berfoto di pelataran Masjid Nabawi Madinah |
Setiap jamaah haji yang menunaikan rukun Islam kelima pasti mendambakan predikat haji mabrur. Secara bahasa, ‘mabrur’ yang berasal dari bahasa Arab didapat dari kata barra-yaburru-barran, yang artinya taat berbakti. Dalam kamus Al Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap disebutkan, al-birru berarti ketaatan, kesalehan, atau kebaikan. Sedangkan, mabrur berarti haji yang diterima pahalanya oleh Allah SWT.
Ibadah haji dinilai mabrur apabila memiliki beberapa kriteria sebagai berikut. Pertama, motivasi dan niat ibadah tersebut ikhlas semata-mata menghadap ridha Allah SWT. Kedua, proses pelaksanaannya sesuai dengan manasik yang telah dicontohkan Rasulullah SAW, yakni syarat, rukun, wajib, bahkan sunah ibadah tersebut terpenuhi.
Ketiga, biaya, baik untuk ibadah haji, biaya perjalanan, maupun biaya untuk keperluan keluarga yang ditinggalkan, diperoleh dengan cara yang halal. Keempat, dampak dari ibadah haji tersebut adalah positif bagi pelakunya, yaitu adanya perubahan kualitas perilaku ke arah yang lebih baik dan lebih terpuji.
Haji mabrur juga dicapai oleh orang yang melaksanakannya sesuai dengan syarat, wajib, dan rukunnya, dan saat melaksanakannya dia tidak melakukan kemaksiatan. Yang dimaksud dengan haji yang mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT dan lawannya adalah haji mardud.
Banyak ulama menyatakan ciri-ciri dari haji mabrur. Menurut para ulama, ciri yang paling utama adalah berubahnya perilaku menjadi lebih baik setelah berhaji. Meningkat semangat belajarnya, meningkat usahanya untuk keluarga, juga meningkat semangat pengajiannya. Hubungan dengan keluarganya dan semangat membina anak-anaknya untuk beribadah semakin meningkat setelah pulang dari ibadah haji.
Derajat kemabruran akan dicapai seorang jamaah apabila melaksanakan haji sesuai dengan aturan syariat yang memenuhi syarat dan rukunnya, serta mengerjakannya dengan ikhlas.
Mereka yang meraih predikat haji mabrur juga senang membaca Alquran dan gemar shalat berjamaah. Salah satu tanda kemabruran haji, menurut para ulama, seorang jamaah melakukan apa yang telah dilakukan selama menunaikan haji. Kualitas haji mabrur terletak pada hati. Seorang haji mabrur hatinya selalu khusyuk. Ketika khusyuk, Allah selalu hadir di hatinya. Ia selalu sadar akan kehadiran Allah SWT.
Sumber : ihram.co.id
----------------------------------------------------------------------------------------- Social Media Sahara Kafila Wisata Like fanpage >>> https://www.facebook.com/rindukebaitullah Follow >>> https://twitter.com/kabarhajiumrah Follow >>> https://www.instagram.com/saharakafila Subscribe >>>https://www.youtube.com/user/saharakafilawisata
Tidak ada komentar